Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat telah membawa perubahan yang sangat pesat pula dalam berbagai aspek kehidupan termasuk perpustakaan. Pekerjaan dan cara kita bekerja berubah, banyak lapangan pekerjaan hilang, sementara berbagai jenis pekerjaan baru bermunculan. Perubahan ekonomi, sosial, dan budaya juga terjadi dengan laju yang tinggi. Dalam masa yang sangat dinamis ini, perguruan tinggi harus merespon secara cepat dan tepat. Diperlukan transformasi pembelajaran untuk bisa membekali dan menyiapkan lulusan pendidikan tinggi agar menjadi generasi yang unggul. Generasi yang tanggap dan siap menghadapi tantangan zamannya. (Nizam, 2020)
Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas) R.I., Muhammad Syarif Bando, menyatakan transformasi dibutuhkan untuk mendukung pelaksanaan konsep Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Transformasi kedua unsur ini akan menghasilkan alumnus yang kreatif dan inovatif dalam menciptakan lapangan kerja.
ektor UI, Ari Kuncoro, menjelaskan MBKM merupakan kebijakan untuk meningkatkan mutu pembelajaran dan lulusan pendidikan tinggi sesuai dengan kebutuhan zaman dan kebutuhan dunia industri. MBKM memberi kebebasan dan otonomi kepada pendidikan dan merdeka dari birokrasi.
Kesimpulannya perpustakaan harus membekali diri karena menjadi ahli tidak bisa dilakukan secara instan. Tidak hanya itu, transformasi perpustakaan perguruan tinggi juga dapat dilakukan dengan memutkahirkan koleksi, pelayanan, fasilitas, dan operasional, serta fungsi-fungsi perpustakaan sesuai dengan generasi dan perkembangan zaman.
The post Transformasi Pengelolaan Perpustakaan Perguruan Tinggi untuk Kampus Merdeka appeared first on Student Portal PalComTech.