Salam Literasi !
Palcomster kali ini kita akan membahas tentang otomasi perpustakaan.
Apa itu otomasi perpustakaan? mungkin bagi palcomster masih asing dengan istilah tersebut. Jadi, otomasi perpustakaan merupakan aplikasi yang Otomasi perpustakaan bertujuan untuk mempercepat dan mempermudah sistem pelayanan perpustakaan baik dalam proses pembuatan katalog (input data), pelayanan sirkulasi, maupun penelusuran catalog (OPAC).
Mengapa kita perlu mengotomasikan suatu perpustakaan? Hal ini karena perpustakaan tidak hanya memiliki ratusan judul buku dan puluhan peminjam, namun judul buku yang dimiliki perpustakaan bisa mencapai ribuan bahkan puluhan ribu dan peminjam sudah mencapai ratusan orang per hari maka otomasi perpustakaan sudah sangat diperlukan. Otomasi perpustakaan akan memperingan pekerjaan staf perpustakaan dan memudahkan pemustaka dalam memanfaatkan perpustakaan. Otomasi perpustakaan akan menjadikan pekerjaan dan layanan perpustakaan dapat dilaksanakan secara cepat, tepat dan akurat. Penerapan otomasi perpustakaan pada umumnya hanya mempunyai tiga modul yaitu katalogisasi, sirkulasi dan OPAC.
Kalau kita sudah membahas tentang otomasi perpustakaan pasti yang paling berkaitan adalah software apa yang digunakan? Ketika kita akan memilih software untuk otomasi perpustakaan kita harus melakukan dengan hati-hati. Karena pemilihan software otomasi perpustakaan untuk kepentingan jangka panjang. Kesalahan dalam memilih akan berakibat panjang dan konsekuensinya akan terjadi pemborosan. Saat ini ada 2 software perpustakaan yang paling banyak digunakan di Indonesia yaitu Slims dan Inlislite, masing-masing software tersebut memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing tentunya. Mari kita bahas satu persatu palcomster.
- Aplikasi SliMs
Senayan, atau lengkapnya Senayan Library Management System (SLiMS), adalah perangkat lunak sistem manajemen perpustakaan (library management system) sumber terbuka yang dilisensikan di bawah GPL v3. Aplikasi web yang dikembangkan oleh tim dari Pusat Informasi dan Humas Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia. Adapun keunggulan aplikasi ini adalah sebagai berikut :
- Senayan dapat diperoleh dan digunakan secara gratis
- Mampu memenuhi kebutuhan otomasi perpustakaan
- Senayan dikembangankan oleh sumber daya manusia lokal
- Instalasi Mudah dilakukan
- Mampu berjalan di sistem operasi linux maupun windows.
- Memiliki forum komunikasi antara pengguna dan pengembang
2. Aplikasi Inlislite
INLIS Lite merupakan perangkat lunak (software) aplikasi otomasi perpustakaan yang dibangun dan dikembangkan oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) sejak tahun 2011. Penamaan INLIS diambil dari kata Integrated Library System, nama dari perangkat lunak manajemen informasi perpustakaan terintegrasi yang dibangun sejak tahun 2003 untuk keperluan kegiatan rutin pengelolaan informasi perpustakaan di internal Perpusnas. Seiring dengan perkembangan dunia perpustakaan, khususnya di Indonesia, Perpusnas memandang perlu untuk memfasilitasi semangat pengelola perpustakaan di seluruh daerah untuk memulai menerapkan otomasi perpustakaan menuju terwujudnya perpustakaan digital, maka Perpusnas berinisiatif untuk mendistribusikan perangkat lunak ini dalam versi yang lebih ringan dengan nama INLIS Lite.
Adapun keunggulan aplikasi ini adalah sebagai berikut :
- Sudah sesuai standar metadata MARC (MAchine Readable Cataloguing) dalam pembentukan katalog digitalnya
- Sebagai tool perpustakaan digital untuk mengelola koleksi full teks dan multimedia
- Telah digunakan oleh banyak perpustakaan umum
Nah, itu dia sekilas mengenai aplikasi Slims dan Inlislite palcomster, perpustakaan kalian menggunakan yang mana? share cerita kalian ya…
The post Mengupas 2 Aplikasi Otomasi Perpustakaan Terkini appeared first on Student Portal PalComTech.